Pacaran Dalam Islam, Ini Syarat dan Hukumnya

Infokua.com – Pacaran dalam Islam apakah diperbolehkan? Jika boleh, apakah sama dengan Ta’aruf? Bagaimana hukum, syarat dan konsep pacaran yang diperbolehkan dalam Islam?

Pertanyaan di atas seperti membenarkan pacaran diperbolehkan dalam Islam. Namun jangan dipercaya dulu. Coba siapa yang mencoba menyamakan pacaran dalam Islam disebut dengan taaruf?

Jika ada yang mengatakan seperti itu, silakan cari tau taruf itu apa? Silakan dipelajari kembali tentang taaruf dalam Islam tersebut. Jangan sampai kita terjebak dalam kata kata.

Jikalaupun diperbolehkan tentu ada syarat pacaran dalam Islam yang harus kita ketahui, apa saja syaratnya silakan dipahami artikel ini hingga akhir.

Karena kita akan bahas semuanya, termasuk hukum pacaran dalam Islam dan dalilnya. Begitu juga dengan konsep pacaran dalam Islam.

Karena memang ada banyak sekali pertanyaan tentang akan hal ini. Maka itu, penulis sudah mengimbau jangan terjebak pada kata kata, yang kata katanya.

Berikut beberapa hal yang bisa kita ketahui, baik penjelasan adakah pacaran yang dimaksud di dalam agama Islam, bagaimana dengan hukumnya, termasuk hukum dan konsepnya.

Adakah Pacaran Dalam Islam?

Pacaran Dalam Islam | Ilustrasi Infokua.com

Penulis memulai dengan pertanyaan, silakan dijawab menurut versi anda? Adakah pacaran dalam Islam? Jika ada apa hukum dan dalil atau hadist yang memperbolehkan?

Terkhusus yang menyatakan dan memastikan hukum berpacaran dalam islam sebelum menikah itu boleh? Karena diskusi ini tentu sangat menarik, termasuk untuk saling mengingatkan kebaikan.

Jadi dalam hal ini yang harus kita pahami adalah Islam memandang lelaki dan wanita sama dalam penciptaan dan kemuliannya. Namun memang berbeda dalam hal fungsi dan penempatannya.

Islam memberikan porsi khusus kepada wanita yang tidak diberikan kepada laki-laki, sebaliknya Islam juga memberikan porsi khusus kepada lelaki yang itdak diberikan kepada wanita.

Menjawab pertanyaan tentang pacaran dalam Islam? Meski hukum pacaran jarak jauh dalam Islam sejatinya tak ada kata kata pacaran. Yang ada hanya kata kata larangan pacaran dalam Islam!

Bahkan beberapa penjelasan sebenarnya kuatt kepada aktivitas kaum lelaki dan wanita itu justru terpisah. Kecuali dalam beberapa aktivitas khusus yang diperbolehkan syariat.

Baca:  Walimah Syari, Indahnya Bukan Sekedar Pesta Biasa

Misalnya, Islam menggariskan bahwa seorang perempuan harus menutup aurat dihadapan lelaki yang bukan mahramnya.

Selain itu, memerintahkan perempuan untuk menundukkan pandangan dan menjaga kehormatannya dan kemuliannya dihadapan lelaki.

Perempuan juga diminta untuk tidak melakukan tabbaruj atau disebut dengan memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada lelaki.

Bahkan di antaranya ketika melewati kerumunan lelaki dengan bertingkah menggoda. Inipun termasuk hal yang dilarang.

Syarat Pacaran Dalam Islam

Lalu apa saja syarat pacaran dalam Islam? Silakan disimpulkan beberapa penjelasan berikut ini, bahwasannya Islam mewajibkan wanita berpergian dengan mahram.

Selain itu, tidak melakukan perbuatan – perbuatan yang mengundang fitnah bagi dirinya semisal berkhalwat dengan lelaki yang bukan mahram. Begitu sebaliknya.

Karena Islam adalah agama Preventif, Allah SWT melarang keras untuk mendekati zina, apalagi melakukannya. Maka Islam menutup semua jalan untuk menuju perzinaan.

Lalu apakah dosa zina bisa diampuni? Sebab, zina merupakan dosa besar di sisi Allah. Perbuatyan itu juga sangat merugikan bagi lelaki apalagi wanita dan kehidupan manusia secara umumnya.

Namun, tentang Islam tidak menyusahkan lelaki maupun wanita, jadi ada syarat pacaran dalam Islam, pacaran bisa dilakukan. Namun harus sesuai syariat yang menyatakan diperbolehkan interaksi antara lelaki dan wanita berduaan.

Yakni dengan pernikahan. Maka, jangan niatkan diri untuk motivasi pacaran. Tetapi niatkan dan kuatkan motivasi menikah. Apalagi syarat nikah itu sederhana. Maka alangkah baiknya hindari pacaran sebelum menikah.

Dan segerakan pernikahan. Jadi, jangan kuatkan keinginan aktivitas pacaran yang ditakutkan bisa mengarah ke maksiat. Kuatkan diri pada niat mulia pernikahan.

Hukum Pacaran Dalam Islam dan Dalilnya

Dalam hal ini, beberapa penjelasan ada istilah khalwat. Arti Khalwat dalam bahasa Arab adalah berdua di suatu tempat di mana tidak ada orang lain.

Inilah umumnya yang terjadi ketika pacaran. Pada umumnya juga terjadi antara lelaki dan wanita bukan mahram. Tentang khalwat ini Rasulullah SAW menegaskan:

Baca:  Urutan Wali Nikah, Ini Skema dan Silsilah yang Berhak

“Janganlah salah seroang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita, karena sesungguhnya setan menjadi yang ketiga di antara merek berdua.:

Ungkapan tersebut seperti yang tercantum dalam HR Ahmad, Ibn Hibban, Al-Thabrani, dan Al-Baihaqi. Selanjutnya dalam HR Ahmad juga dijelaskan:

“Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi yang ketiga di antara mereka berdua.”

Dalam HR. Bukhari juga dijelaskan: “Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali jika bersama dengan mahram sang wanita tersebut.’

Lalu berdirilah seseorang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, istriku keluar untuk berhaji dan aku telah mendaftarkan diriku untuk berjihad pada peran ini dan itu.’ Rasulullah SAW, berkata, ‘Kembalilah, dan berhajilah bersama istrimu.”

Tapikan Konsep Pacaran Kami Islami?

Apakah demikian? Apakah ada konsep pacaran dalam islam yang islami? Ini yang kerap dijadikan alasan anak muda saat ini untuk menghalalkan pacaran.

Bahkan kata kata untuk semangat berpacaran juga digaungkan dengan begitu yakinnya, dengan mengatakan:

  1. Pacaran itu menambah semangat belajar.
  2. Pacaran itu menjalin tali silaturahmi
  3. Pacaran itu ngga ngapa-ngapain, kami cuma pegangan tangan.
  4. Pacaran kami itu cuma saling ucap kangen dan sayang.
  5. Pacaran kami selalu mengingat Allah dalam aktivitas untuk saling mengingatkan ibadah
  6. Pacaran itu bukankah menyenangkan sesama untuk kebaikan
  7. Pacaran kami konsepnya taaruf dan penjajakan pranikah.

What? Apakah konsep tersebut dibenarkan? Ini tentu konsep dasar yang menjadi alasan yang sungguh bertentangan dengan fakta yang ada ya.

Ingat pacaran itu candu. Akhirnya melaju menjadi khayalan yang berliku bayangan dosa. Jadi sebenarnya pacaran itu bukan untuk semangat belajar. Tetapi belajar mengkhayal dalam kemaksiatan.

Pacaran juga disebut sebagai ajang menjalin silaturahmi dengan bisikan bisikan setan, yang akhirnya terjadi proses pegangan tangan bukan mahram, ucap kangen dan sayang, dengan dalih saling mengingatkan ibadah pada Tuhan.

Seperti yang dijelaskan juga di atas, pacaran beda dengan taaruf? Silakan dipelajari. Penjajakan pra nikah juga tidak dengan pacaran.

Baca:  Syarat Istri Menggugat Cerai Suami: Panduan Lengkap

Maka sudah jelas hukum berpacaran dalam islam sebelum menikah itu dilarang, dan syaratnya sudah disebutkan, menikahlah secara sah di mata agama, dan juga sebaiknya sah dimata hukum negara.

Kata Kata Larangan Pacaran

Kami paham? Setelah membaca artikel ini mungkin demikian yang ada difikiran kita. Lalu bagaimana kata kata larangan dalam Islam dan ajakan untuk tidak pacaran.

Beberapa kata kata larangan pacaran yang bisa disampaikan adalah sebagai berikut:

  1. Bilang sayang tapi membahayakan, bilang cinta tapi menjerumuskan, untuk apa, segera akhiri dusta ini, datang saja kerumah, dan siapkan diri ke penghulu, kita sucikan pernikahan di KUA dan sah di mata agama.
  2. Bila serius sayang, jangan ajak aku pacaran, tapi ajak aku ke pelaminan.
  3. Jangan jadikan hasratmu berpacaran dengan alasan cinta Allah tetapi malah bermaksiat kepada Allah.
  4. Ingat, bahwa semua dosa besar diawali dengan “cuma” termasuk “cuma pacaran”.
  5. Silaturahmi itu berpahala dan menambah rezeki, sedang pacaran itu berdosa dan merusak diri.
  6. Niatkan diri pada yang baik, termasuk niatkan pacaran setelah menikah.
  7. Tidak pernah sama antara maksiat dan taat.
  8. Jangan bertingkah mengajak pacaran, sebaiknya-baiknya seorang lelaki akan mengajak melangkah pada kebaikan dalam ikatan suci pernikahan.
  9. Cinta itu memikirkan nasib yang dicintai bukan dengan janji dalam pacaran, tetapi juga ikatan yang disegerakan dalam janji suci pernikahan.
  10. Segerakan pernikahan, tolak pacaran dari kemarin, kini, dan nanti hingga sah di mata agama.

Itu beberapa kata kata larangan yang bisa disampaikan, diucapkan, disindirkan secara halus. Setidaknya bisa menjadi salah satu cara untuk saling mengingatkan kebaikan tidak untuk pacaran.

Karena memang dalam islam tidak ada istilah pacaran, tidak ada syarat yang membolehkan kecuali pernikahan, dan tidak ada konsep yang baik selain pernikahan, dan tidak ada hukum dan dalil yang melegalkan.

Semoga kita sama sama paham, dan dapat dengan baik ikut mendakwahkan kebaikan kebaikan ini. Sekian yang bisa disampaikan, semoga bermanfaat. Terimakasih. Salam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Khitbah Dalam Islam, Batas Waktu & Yang Harus Disiapkan

Kam Jul 25 , 2019
Infokua.com – Khitbah dalam Islam berikut ini adalah artikel yang menjelaskan tentang macam macam khibah dan proses pernikahan sebagai sesuatu kebaikan dengan cara yang baik untuk hidup bersama, berkeluarga dalam kebaikan. Pada artikel Khitbah dalam Islam ini juga kita juga akan membahas tentang perbedaan khitbah dan tunangan, batas waktu khitbah ke nikah, […]

You May Like