Hadits Tentang Memilih Calon Istri Yang Baik

Infokua.com – Hadits Tentang Memilih Calon Istri ini nampaknya sangat penting bagi seorang lelaki yang hendak menikahi seorang wanita. Baik secara taaruf maupun secara kedekatan kekeluargaan dan lain halnya.

Sama halnya seorang perempuan akan mempelajari tentang hadits tentang memilih calon suami, dalam hal misalnya, memilih calon suami menurut islam atau laki laki dinikahi karena apa? Tentu ini menjadi pertimbangan memilih calon suami.

Nah itu juga yang dilakukan seorang pria, tentu butuh tuntunan untuk bisa mengetahui bagaimana cara memilih calon istri yang baik.

Hal ini dilakukan dalam upaya pertimbangan memilih calon istri? Untuk itu, biasanya banyak yang mencoba mencari tahu apa saja ayat alquran tentang memilih jodoh dan hadits tentang kriteria wanita yang dinikahi.

Karena memang ada yang menyebutkan wanita dinikahi karena 4 hal hadits. Nah untuk itu, kali ini kita akan mempelajarinya bersama.

Tentang Kriteria Memilih Calon Istri Berdasarkan Hadits & Ayat Al-Quran

Hadits Tentang Memilih Calon Istri | Ilustrasi Infokua.com

Kriteria memilih istri dalam Islam. Seperti firman Allah dalam Al-Baqarah: 221, yang berbunyi:

“Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu.”

Juga dalam penjelasan lain, dijelaskan dalam Surah At-Tahrim: 5. Yang artinya:

“Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti ke-padanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.”

Lalu dalam Surah Al-Ahzab: 35.  “Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki laki dan perempuyan yang memelihara kehormatannya, laki lakid an perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Baca:  Dampak Pernikahan di Bawah Umur

Lalu, dalam Al-Bukhari telah meriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:

“Wanita dinikahi karena 4 perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama, niscaya engkau beruntung.”

Ini dijelaskan dalam Hadist Riwayat Al-Bukhari (V/1958), Muslim (II/1086).

Sabda beliau: wanita dinikahi karena empat perkara, maksudnya karena empat hal. Lalu, berkaitan dengan karena hartanya dan keturunannya: Al-hasab makna aslinya adalah kemuliaan leluhur dan kerabat.

Ini berasal dari kata hisab, karena ketika mereka membanggakan diri, menyebut keutamaan dan prestasi para leluhur dan kaum mereka, serta memperhitungkan semua itu.

Menurut pendapat lain, yang dimaksud hasab di sini adalah perbuatan-perbuatan baik.

Berdasarkan hadits ini, orang mulia bersal dari keturunan mulia dianjurkan untuk menikahi wanita yang sederajat. Kecuali jika wanita yang sederajat dengannya tidak taat beragama.

Saat itu, wanita yang taat beragama lebih diprioritaskan. Seperti itu juga terkait kriteria kriteria dan sifat sifat lainnya yang dijelaskan dalam hadits tentang memilih calon istri.

Terkait perkataan sebagian Syafi’iyah, “Dianjurkan agar calon istri bukan kerabat dekat,” meski perkataan ini didasarkan pada riwayat, hanya saja riwayat tersebut tidak berdasar, atau tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Umumnya pernikahan di antara kerabat akan melahirkan anak yang dungu, pendapat ini ada benarnya.

Lalu, sabda dan kecantikannya, dari sabda itu dapat disimpulkan dianjurkan untuyk menikahi wanita yang cantik. Kecuali jika ada dua pilihan, wanita yang cantik tapi tidak taat beragama dan wanita yang tidak cantik tapi taat beragama.

Jika kedua wanita tersebut sama-sama taat beragama, maka yang cantik lebih utama. Termasuk dalam pengertian ini adalah wanita yang memiliki sifat sifat baik, termasuk di antaranya ringan maharnya.

Sabda selanjutnuya, maka pilihlah wanita yang memiliki agama disebutkan dalam hadis Jabir. “Maka hendaklah engkau memilih wanita yang memiliki agama.”

Maknya, lelaki yang memiliki agama dan sifat ksatria sepantasnya menjadikan agama sebagai pedoman dalam segala urusan, khususnya dalam hal memilih calon istri yang akan menjadi pengamping hidup.

Baca:  Dalil Khitbah dan Pengertiannya Yang Harus Kita Ketahui

Karena itulah Nabi SAW memerintahkan agar lelaki memilih wanita yang memiliki ketaatan agama yang merupakan puncak tujuan yang diinginkan.

Syarat Memilih Calon Istri Menurut Islam

Seperti yang Allah sebut dalam firman-Nya dalam Al-Baqarah: 221. “Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu.”

Artinya syarat pertama yang wajib dipenuhi juga demikian dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah maupun hadits tentang memilih calon istri adalah baik agamanya.

Hal ini juga dipertegas dalam Surah An-Nur: 26, “Sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula).”

Dan demikian juga dalam firman-Nya di dalam surah An-Nisa’ ayat 34: “Maka perempuan perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).”

Maka yang harus diperhaitkan oleh laki-laki yang mencari istri adalah, ketika seorang wanita taat beragama, maka, Anda bisa mendambakan kebaikan darinya.

Tanda-tanda ketaatan seorang wanita terhadap agama yang pertama adalah shalat yang merupakan komunikasi antara seorang hamba dengan Rabbnya.

Kesimpulannya adalah : Jika seorang wanita memiliki hubungan baik dengan Rabbnya, maka Anda bisa mengharapkan kebaikan dari wanita seperti ini.

Sebaliknya, ketika seorang wanita mengabaikan perintah dan hak Rabbnya, tidak aneh jika ia mengabaikan hak dan kewajiban suaminya.

Kedua adalah dengan Memiliki kasih sayang dan cinta. Sabda Nabi SAW, sebaik-baik wanita yang menunggangi unta (Wanita Arab) adalah yang paling sayang terhadap anaknya dan paling menjaga suami terkait hartanya.” Hadist Riwayat Al-Bukhari (V/1955), Muslim (IV/1959).

Ketiga adalah, Ia masih gadis. Seperti yang dijelaskan hadist tentang memilih calon istri yang diriwayatkan dalam HR. Al-Bukhari (V/2008), Muslim (IV/176), Ahmad (hadis nomor 14482, lafal hadis miliknya.

Yakni, Sabda Nabi kepada Jabir: “Mengapa engkau tidak menikahi gadis perawan yang mencumbumu dan engkau mencumbunya, yang membuatmu tertawa dan engkau membuatnya tertawa?”

Baca:  Rukun Nikah Siri Yang Harus Terpenuhi & Dasar Hukumnya

Pada suatu hari, Ummul Mukmin Aisyah mengatakan kepada Nabi seraya menyindir bahwa ia satu-satunya gadis yang beliau nikahi:

“Bagaimana menurutmu jika engkau singgah di suatu lembah dan di sana ada sebuah pohon yang buahnya sudah dimakan, dan engkau menemukan pohon lain yang buahnya belum dimakan. Di pohon yang manakah engkau akan menggembalakan untamu?’

Beliau menjawab, ‘Di tempat yang pepohonannya belum digunakan untuk menggembala.’” Maksud Aisyah, Rasulullah tidak menikahi seorang gadis perawan pun selainnya.

Sementara jika ada situasi yang mengharuskan untuk menikahi janda, maka tentu baik adanya.

Ciri Ciri Calon Istri Salehah

Selain kita memahami apa saja yang mendasari kriteria memilih calon istri yang baik lewat hadis-hadits, setidaknya kita juga perlu mengetahu tentang apa saja yang menjadi tanda ciri ciri calon istri saleha.

  1. Menjadi pendengar yang baik bagi suaminya,
  2. Menolong untuk menjalankan ketaatan kepada Allah,
  3. Lemah lembut, baik, penyayang, menerima apa adanya, menutup diri, rela hati, bijak dan suci.
  4. Menjaga diri, lirih suara, penuh kasih sayang, sabar dan lembut.
  5. Bukan wanita yang mencintai lelaki lain selain suaminya,
  6. Tidak suka mengungkit-ngungkit kebaikan yang pernah ia lakukan,
  7. Tidak suka mengeluh,
  8. Tidak suka mencakar,
  9. Tidak suka marah-marah,
  10. Bukan penipu,
  11. Bukan pendusta,
  12. Tidak banyak omong,
  13. Tidak suka bermain main,
  14. Tidak malas,
  15. Bisa menjaga kehormatan
  16. Bukan lacur,
  17. Tidak fanatik,
  18. Tidak suka berkhayal,
  19. Tidak suka membangkang,
  20. Tidak primitif
  21. Bisa merawat diri,
  22. Tidak pernah lupa berhias
  23. Tidak melalaikan diri dan kecantikannya.

Nah itulah yang bisa kita pelajari dan kita ketahui tentang apa apa saja yang menjadi kriteria dalam memilih calon istri, baik berdasarkan hadits maupun berdasarkan surah dalam Al-Quran.

Semoga saja informasi yang disampaikan ini memiliki asas kemanfaatan yang tinggi. Sekian yang bisa disampaikan. Terimakasih. Salam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Hukum Perceraian Dalam Islam, Faktor Penyebab & Caranya

Ming Apr 14 , 2019
Infokua.com – Hukum Perceraian Dalam Islam. Banyak pertanyaan yang masuk, baik dari pihak istri yang ingin menggugat cerai suami, maupun dari pihak suami yang ingin talak istrinya. Pertanyaan pada umumnya adalah tentang dasar hukum perceraian. Dari hukum istri minta cerai dalam islam, sampai tentang apakah cerai dalam islam dosa? Tak sampai dalam […]

You May Like