Kewajiban Suami Istri Setelah Menikah, Ini Hak & Tugasnya

Infokua.com – Sudahkah anda mengetahui apa saja yang menjadi Kewajiban Suami Istri Setelah Menikah? Setidaknya demikian juga yang harus dipahami tentang tugas dan tanggung jawab suami istri menurut Islam.

Kewajiban suami istri tak lepas juga terkait tentang hak. Ketika berbicara hak, kita juga harus saling memahami, antar suami dan istri.

Baik dalam hal ini adalah terkait hak suami atas istri, maupun hak istri atas suami. Intinya adalah bagaimana tentang hak dan kewajiban suami istri dalam rumah tangga ini bisa saling melengkapi, sehingga menjadi keluarga yang harmonis.

Jadi ada beberapa hal yang bisa dipahami ketika setelah menikah. Baik bagi untuk laki-laki atau suami, ada yang harus dipenuhi sebagai kewajiban suami setelah menikah menurut Islam.

Dengan memahami dan mengetahui apa saja yang menjadi kewajiban pria setelah menikah, setidaknya seorang lelaki tengah berupaya memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

Demikian juga, untuk wanita yang akan menjadi seorang istri bisa mengetahui apa saja yang menjadi kewajiban istri setelah menikah menurut Islam.

Baik juga tentang hukum istri ikut suami setelah menikah dan memahami tenang kewajiban anak perempuan kepada orang tuanya setelah menikah.

Sehingga, harapannya dengan keduanya mampu memahami apa yang menjadi kewajibannya, terkait tugas dan tanggung jawab suami istri menurut Islam juga dapat dipenuhi.

Kewajiban Suami Istri Setelah Menikah

Kewajiban Suami Istri Setelah Menikah
Ilustrasi Kewajiban Suami Istri Setelah Menikah

Dalam membangun Rumah Tangga Dalam Islam ada sebuah proses yang memang harus dipahami bersama. Dalam hal ini adalah terkait kewajiban seorang suami dan istri setelah menikah.

Sebenarnya kewajiban setelah menikah bagi seorang suami dan istri ini jugalah yang selalu diingatkan dalam penataran pra nikah.

Hak, tugas dan kewajiban suami istri yang bisa dijalankan tentunya adalah apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Sehingga tetap direstui, menjadi pernikahan yang baik dan diridhai. tenang kewajiban anak perempuan

Jangan lupa juga, di dalam kewajiban seorang suami dan istri setelah menikah disitulah uji keberhasilan rumah tangga ditentukan.

Maka, setiap anggota keluarga, tak hanya suami dan istri, tetapi juga generasi keturunannya, dalam hal ini adalah anak memiliki kewajiban untuk menjadikan keluarga menjadi keluarga yang baik.

Teruntuk para istri dan suami tentunya dalam pernikahan yang terjalin memiliki hak dan kewajiban yang berbeda sesuai dengan ketentuan dan kedudukannya dalam rumah tangga.

Baca:  Nikah Mutah: Dalil, Syarat dan Contoh di Indonesia

Namun satu hal yang pasti adalah kedua belah pihak wajib untuk saling mendukung agar kehidupan berumah tangga berjalan dengan baik dan sesuai dengan ajaran islam.

Untuk itu, berikut ini, motivasi menikah dalam Islam ketika sudah ditetapkan untuk dipahami, sehingga mampu juyga memahami apa saja yang menjadi kewajiban suami istri setelah menikah untuk membangun bahtera rumah tangga.

Lalu apa saja yang menjadi kewajiban bagi seorang suami dan istri dalam membangun rumah tangga atas pernikahannya, berikut rinciannya:

1. Menetapkan dan mewujudkan visi dalam berumah tangga

Setiap orang mempunyai prinsip dan pandangan yang berbeda dalam menjalani kehidupan. Suami dan istri wajib untuk menyatukan pikiran dan menentukan visi dalam berumah tangga.

Visi adalah tujuan jangka panjang yang harus dicapai. Hal ini agar dalam berumah tangga tidak akan tersesat dan salah jalan.

Oleh karenanya hal pertama yang seharusnya dilakukan adalah menentukan visi yang didasari dengan niat baik tentunya.

“Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kalian dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Allah memberikan keturunan laki-laki dan perempuan yang banyak.

Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan kasih sayang. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian”. (QS. An-Nisa : 1)

2. Menjaga keutuhan rumah tangga dan keluarga

Setiap rumah tangga pasti memiliki ujian tersendiri, tidak mungkin ada keluarga yang luput dari ujian. Ketika menghadapi ujian atau cobaan dari Allah suami dan istri harus berusaha ikhlas dan sabar menghadapinya.

Dengan demikian masalah yang ada akan mudah terselesaikan apabila saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.

Harapannya adalah keharmonisan dan keutuhan dalam suatu rumah tangga atau keluarga tercipta dan terjaga tanpa ada konflik yang bisa memecah belah kekeluargaan.

“Dan pergaulilah pasanganmu dengan ma’ruf (baik).

Apabila kamu tidak menyukai (salah satu sifat) mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (di sisi lain)”. (QS. An-Nisa:19).

Jangan sampai ketika di pertengahan jalan tidak terjalin komunikasi yang baik dalam menjalankan visi dan misi dalam berumah tangga.

Sehingga, terjadi hal yang tidak diinginkan, baik istri kabur dari suami, maupun suami talak cerai istri. Sehingga, tak dapat lagi bisa melanjutkan visi membangun keluarga yang baik, keutuhan rumah tangga akhirnya tidak kokoh.

Baca:  4 Tahap Tata Cara Pernikahan Dalam Islam Ini Harus Diketahui

3. Membesarkan anak dengan baik

Hasil dari sepasang suami dan istri adalah anak-anak. sudah menjadi kewajiban suami istri yang memutuskan untuk menjadi orang tua.

Anak yang tercipta merupakan kepercayaan dari Allah SWT yang telah memberikan rejeki kepada keluarga untuk memiliki keturunan. Maka tidak ada sanggahan bahwa anak yang lahir adalah 100% tanggung jawab orang tuanya.

Orang tua wajib membesarkan dan merawat anak tersebut sebaik mungkin. Mendidik anak sebagaimana Rasulullah mendidik anak-anak beliau.

Juga menjamin keselamatan dan kesejahteraan anak. Karena anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia, ketika berniat untuk memiliki anak maka harus siap untuk menanggung tanggung jawab sepenuhnya.

Maka, pernikahan harus diperhitungkan. Begitu juga terkait nasib anak. Hindari perbuatan zina, yang menghasilkan anak hasil zina.

Sehingga menjadi beban dalam hidupnya, membuatnya bingung dalam pernikahan dan status sosial di lingkungannya, anak diluar nikah binti siapa?

4. Mengelola Aset dan Keuangan Keluarga

Ini adalah hal yang sangat penting. Ketika suami memiliki kewajiban untuk mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan istri dan anak, istri wajib membantu dengan mengelola keuangan dan menjaga aset keluarga.

Jika istri bisa dan ingin bekerja selagi suami mengizinkan maka itu diperbolehkan. Jaman sekarang segala kebutuhan sangat mahal, belum lagi investasi pendidikan dan kesehatan.

Keuangan keluarga harus dikelola dengan baik dan bijak agar optimal kegunaannya sehingga kebutuhan keluarga cukup.

Suami dan istri harus bekerja sama dengan sangat baik dalam hal ini, karena banyak kejadian perceraian yang terjadi didasari oleh masalah ekonomi.

Baik suami dan istri memiliki tanggung jawab yang sama untuk mengelola siklus keberlanjutan ekonomi keluarga.

Selain itu, rumah tangga juga harus diisi oleh manusia yang siap secara keseluruhan. Baik mental, fisik, dan juga pikiran.

Ketika berumah tangga tidak bisa hanya memikirkan dari pihak sendiri saja tapi harus selalu berbagi pikiran dengan pasangan saat harus memutuskan sesuatu.

Tak jarang hal-hal seperti ini akhirnya menimbulkan konflik dalam rumah tangga. Misalnya saja, jika anak hasil diluar nikah (hasil zina) akan timbul gejolak pertanyaan, apakah anak hasil zina dapat warisan?

Bahkan ketika suami dan istri telah berumur dewasa pun masih sering terjadi konflik, apalagi kalau pasangan masih berumur muda yang biasanya belum bisa bijak.

Ketika Suami Istri Dihadapkan Masalah Dalam Rumah Tangganya

Setelah membahas kewajiban dalam berumah tangga yang harus diemban oleh suami dan istri, mari kita bahas hal-hal yang harus dilakukan ketika terjadi pertengkaran atau ada masalah dalam berumah tangga.

Baca:  Hukum Perceraian Dalam Islam, Faktor Penyebab & Caranya

Ada beberapa hal yang harus dipahami, terkait kewajiban suami istri setelah menikah dalam menghadapi masalah dalam rumah tangga.

Karena masalah kerap akan ditemui dalam membangun rumah tangga. Untuk menemukan hubungan yang baik, tak sedikit pula suami istri bertemu dengan masalah yang besar.

Untuk itu, perlu sekali sikap, tanggung jawab, dan cara mengambil sikap dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Namun pada intinya yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah suami istri harus mampu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Sebab, masalah tidak akan selesai bila kita (suami dan istri) dalam menghadapinya dengan emosi dan amarah yang meluap.

Amarah hanya akan menimbulkan masalah yang lain, ketika kita tidak bisa mengontrol emosi biasanya kita tidak sadar akan apa yang mulut ucapkan.

Bisa saja kata-kata yang dilontarkan menyakiti orang lain atau mungkin kita mengatakan sesuatu yang tidak pantas diucapkan.

Pun ketika ingin membicarakan suatu masalah dengan pasangan, hendaknya memilih waktu dan kondisi yang tepat. Pilihlah waktu dimana pasangan sedang dalam keadaan baik.

Kemudian pilihlah pemakaian kata yang baik juga, jangan menggunakan kata-kata yang bisa provokasi dan menyinggung pasangan. Semua ini dilakukan agar bisa membicarakan masalah dengan kepala dingin.

Sikap saling pengertian seperti ini juga harus dimiliki oleh setiap pasangan. Jadi jangan sampai masalah yang ada tidak selesai malah muncul masalah yang lain ya.

Pilihlah jalan keluar yang bisa diterima dan disetujui oleh semua pihak dengan menghargai pendapat masing-masing.

Jangan pernah memaksakan kehendak dengan menjadikan pendapat kita yang harus diterima, dengan begitu kita menjadi orang egois dan tidak demokrasi.

Kalau memang memungkinkan dan dirasa perlu, tidak ada salahnya meminta saran dan pendapat dari orang tua atau orang yang di rasa mampu untuk memberikan nasihat.

Mungkin saja dengan begitu pikiran masing-masing dapat terbuka kemudian masalah dapat terselesaikan. Selanjutnya, apabila sudah tercapai kata mufakat, maka wajib untuk menjalankannya.

Bagaimanapun juga keputusan tersebut sudah disepakati maka tidak ada alasan untuk tidak melaksanakannya. Sesungguhnya adalah sebuah kewajiban untuk menjalankan kehidupan beragam dengan dilandasi nilai-nilai agama.

Itulah beberapa hal yang sebenarnya harus dipahami terkait apa saja yang menjadi kewajiban suami istri setelah menikah.

Dalam hal ini, kesimpulannya adalah suami istri ketika baru menikah, bisa terus berusaha dalam membangun dan menjalani kehidupan rumah tangga semata mata karena ibadahnya kepada Allah SWT.

Sehingga, semua yang dilakukan, semua yang menjadi hak, tugas, kewajiban dan tanggung jawab bagi seorang suami dan istri setelah menikah semata-mata dalam bentuk memperjuangkan keimanan dijalan yang baik dan benar.

Sekian yang bisa disampaikan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Sekian terimakasih. Salam.

Next Post

Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

Kam Agu 22 , 2019
Infokua.com – Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga menjadi penting untuk kita pelajari dan pahami. Keharmonisan dalam hidup berumah tangga, menjadi keluarga tentu pengharapannya adalah keberkahan. Dalam hal ini tentu laki laki dan perempuan yang menjadi satu menjalin pernikahan adalah tujuannya menggapai pernikahan barakah dan keluarga sakinah. Barakah dan Sakinah adalah visi misi dan […]
Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

You May Like